Jumat, 28 September 2012


BIOGRAFI KEHIDUPAN SAMPAI MENDAPATKAN BIDIK MISI
Nama saya ahmadi latif tapi di desa saya di panggil akrab dengan nama putut dan nama ini sudah melegenda di brangsi,menurut akta kelahiran saya ,saya di lahirkan di sebuah rumah sakit yang berada di Negara Malaysia. Lahir pada tanggal 28 juni 1994
Orang tua kandung  saya bernama :
Ayah : Rodhi
Ibu : Suriani
Saya di bawah sama orang tua saya ke Indonesia pada saat berumur 2,5 tahun setelah perpindahan saya. dari Malaysia semua berkas-berkas yang menyangkut biodata diriku ,di rubah
Menurut akta rumah sakit kuala lumpur saya lahir pada
28 juni 1994 menjadi menurut data kewarganegaraan Indonesia 24 juni 1994.
Kemudian saya di tinggal lagi merantau sama ibu saya ,di Indonesia provinsi jawa timur kabupaten lamongan kecamatan laren desa brangsi tepatnya di mulailah kehidupan ku hingga tumbuh besar.
Saya tinggal dan di besarkan tanpa kasih saying dari ibu kandung melainkan dari bibiku,dia yang merawat saya .
Saya sejak kecil sekolah di desa tercinta ,mulai dari TK/MI/SMP/SMA..
Saya terlahir dari kalangan keluarga tidak mampu.dengan keadaan ini membuat saya semangat untuk menjadi yang lebih baik,
Sejak itu saya mulai mengasah kemampuan khususnya di bidang cabang olahraga sepak bola.
Alhamdulillah,karir saya di bidang sepak bola saya mulai sejak umur 7 tahun mengikuti lomba antar Rt di desa saya dan menjadi juara 1 secara berturut-turur sebanyak 3 kali.
Lomba ini di adakan setauh sekali,setelah iku saya menginjak umur 12 tahun saya mengikuti kompetisi sepak antar kampong,kemudian futsal antar sekolah dan mengikuti kompetisi liga internal persela U17.
Sebelum saya mengikuti program bidik misi ini,saya sudah pernah mendengar dan di beri saran oleh guru saya.
Pada waktu pembelajaran guru saya memberikan sutau informasi tentang adanya program bidik misi pada saya dan teman – teman satu kelas
“untuk siswa yang berprestasi dan  ingin melanjutkan kuliah sebaiknya mengikuti program bidik misi”
Dua bulan sudah berlalu setelah informasi yang di berikan oleh guru tentang program bidik misi.
Sekolah saya di datangi sekelompok mahasiswa dari UNAIR SURABAYA ,mereka memberikan informasi tentang penerimaan mahasiswa baru tahun 2011/2012 dan memberi arahan tentang program bidik misi.
Mereka juga memberikan semacam persyaratan yang harus di penuhi,untuk menjadi peseta bidik misi.mereka juga  memberikan keterangan tentang kelebihan dari program bidik  misi ini
“Bagi mahasiswa yang di terima dalam jalur undangan maupun jalur tulis yang mengikutiu program bidik misi ,tidak di kenakan biaya sama sekali
Saya pun sempat tidak percaya dengan adanya program bidik misi ini,kdalam hati sempet bertanya ? “ apakah benar ada kuliah yang tidak di kenakan biaya sama sekali
 Sejak itu teman-teman yang memiliki niat kuliah,saya khususnya mulai mempersiapkan diri mulai dari memenuhi persyaratan sampai mengumpulkan biodata diri ,biodata orang tua,biodata keluarga,minta surat keterang tidak mampu dari perangkat desa.
Saya juga mulai meminta pertimbangan dari orang tua,sempat orang tua saya tidak memperbolehkan saya untuk kuliah
Bahkan orang tua saya pun tidak percaya dengan informasi yang saya terima ini.
Setelah 2 minggu saya berusaha meyakinkan,dan orang tua saya juga mencari informasi dari paman saya yang menjadi dosen di UNAIR.
Setelah mendengar penjelasan dari paman saya dan yakin dengan adanya program bidik misi,say di perbolehkan untuk kuliah.
Saya juga mulai membongkar semua berkas-berkas yang saya milikiseperti :sertifikat-sertifikat,piagam penghargaan yang pernah saya peroleh baik dari kegiatan formal atau pun non formal.
Saya dan teman – teman sangat bersemangat dan di sama pihak sekolah kami yang menyiapkan laptop dan modem untuk kami melakukan pendaftaran smptn memlalui online.
Pada saat itu sebanyak 15 siswa yang di daftarkan sebagai peserta bidik msi dan peserta bidik misi jalur undangan.
Hanya 5 anak yang bisa terdaftar dalam jalur undangan,akan tetapi hanya 2 anak yang mau melanjutkan untuk melakukan tes selanjutnya.
Dan untuk teman-teman lainnya yang tidak masuk smptn jalur undangan termasuk saya ,masih tetep mencoba untuk mendaftar smptn dari jalur tulis.
Alhamdulillah kami semua bisa terdaftar menjadi peserta smptn dan bidik misi,pada saat pengisian persyaratn seperti pemilihan universitas/perguruan tinggi,fakultas dan jurusan.
Karna pada saat itu yang memberikan berkas-berkas itu dari mahasiswa UNAIR    .maka pilahan utama dan kedua di perguruan tinggi UNAIR Jurusan PSIKOLOGI dan PGSD,
akan tetapi saat saya melakukan pendaftarn ulang pesreta smptn melalui online,pilihan kedua ku tidak ada di data web yang di sediakan
dan dengan terpaksa saya memilih perguruan tinggi,fakultas dan jurusan pada saat itu juga .
akhirnya UNESA fakultas FIK jurusan pendidikan kepelatihan olahraga yang menjadi pilihan kedua saya di program smptn jalur tulis.
Akan tetapi dari sekian banyak siswa yang mendaftar khusnya dari sekolah sya yang semula peminatnya 15 orang yang masih tetap melanjutkan dan memenuhi smptn hanya 3 anak,termasuk saya dan dua teman saya .
Yang lainnya lebih memilih bekerja.
Setelah selesai melalkukan pendaftaran,kemudian saya bertanya pada kakak kelas saya yang sudah kuliah lebih dulu,tapi sebelumnya saya tidak tahu kalau dia ini juga kuliah di UNESA
Setelah saya bertanya dia kuliah di mana , dan dia menjawab “saya kulih di UNESA fakultas ilmu social
Saya sempat soooooooooooock.
Hehehe ma’af hanya bercanda.
Saya pun bahagia mendengar kabar tersebut,dengan begitu saya lebih mudah untuk mencari informasi tentanng smptn yang akan saya hadapi saat itu.
Satu minggu sudah berlalu dan saya juga sudah mendapatkan kartu smptn jalur tulis dan kartu bukti peserta bidik misi.
Yang berisikan pelaksanaan ujian tulis smnptn di ketintang dan uuji ketrampilan di lidah wetan.
 Ketika 3 hari sebelum pelaksanaan test tulis,saya sudah mempersiapkan diri,sudah bertanya bagaimana tipe-tipe soal yang di ujikan .
Saya juga sudah belajar menyelami dunia Surabaya dan saat itu baru pertama kalinnya
Yang dapat saya lakukan hanya berdoa .berdoa,dan berdoa.
Bagaimana tidak hanya berdoa,saya belajar saja tidak pernah apalagi setelah tau soal yang di ujikan adalah bahasa inggris haduh saya pasrah sama takdir tuhan.
Sempaat saya punya prinsip “tidak diterima di UNESA berarti belum di beri kesempatan kuliah saya langsung melamar kerja saja”
Hebatnya lagi pada saat saya melakukan test di UNESA saya juga dapat panggilan untuk interview dari ketua toko makanan ,karena sebelumnya saya pernah melamar pekerjaan tersebut.
Yang akhirnya saya merelakan demi mengikuti test snmptn.
Pada saat pelaksanaan ujian tulis snmptn saya benar-benar pasrah,saya dah tidak memperdulikan apakah jawaban saya ini benar atau salah yang terpenting saya bisa menyelesaikan soal itu.
Dan akhirnya ujian tulis snmptn selesai tinggal ujian keterampilan di lidah wetan.
Sehari sebelum hari di laksanakan ujian ketrampilan saya sudah melihat situasi lidah wetan berdasarkan informasi yang saya tewrima sambil saya mencari kost-kostan di lidah wetan.
Semua perjuanganku berpasrah pada uji tes ketrampilan karena saya merasa saya tidak akan di terima hanya dengan ujian tulis.
Yang membuat saya semangat berjuang adalah di terimanya teman saya di jalur undangan,semua tenaga aku kerahkan pada saat pelaksanaan uji test ketrampilan.
Semua test sudah di lakukan ,hanya berdoa yang bisa kulakukan.
Pada saat malam pengumuman penerimaan saya malah tidak berani melihatnya ,dan saya menyuruh teman saya untuk melihatnya di pagi harinya saya melakukan rutinitas pagiku yaitu jogging,
Sepulang dari jogging saya mendapat kabar saya di terima di UNESA,perasaan say sangat senang tercampur dengan rasa tidak percaya saya langsung pergi ke warnet terdekat untuk membuktika sendiri kebenaran informasi itu.
Dan akhirnya saya percaya dan merasa legah  bahagia uda tercampur menjadi satu,demikian yang di rasakan oleh keluargaku.
Setelah semua itu berlalu kemudian sya mulai tinggal di Surabaya dan menempati rumah kos-kosan yang saya cari sebelumnya,dan mulailah saya melakukan kegiatan mahasiswa bidik misi.